Mengapa Guru Harus Dihormati ?
Guru merupakan orang tua kedua bagi anak-anak (siswa). Selama proses pembelajaran di Sekolah semua tindak-tanduk, perkataan dan perbuatan menjadi tanggungjawab guru sepenuhnya. Hampir separo waktu dalam sehari dihabiskan di Sekolah. Interaksi dengan guru selama di sekolah menentukan kualitas hasil pembelajaran.
Guru adalah orang yang mengajarkan kita dengan berbagai ilmu pengetahuan dan mendidik anak-anak agar menjadi orang yang berguna pada masa akan datang. Mungkin saat ini kita sudah menjadi orang yang hebat, sukses di dunia politik, sukses di dunia bisnis, memepunayai kemampuan untuk membeli segalanya itu salah satunya adalah berkat jasa para guru kita di masa lalu. Seorang Jokowi Presiden RI pada saat menghadiri peringatan HUT ke-72 PGRI di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat mengakui betapa besar jasa para guru kita. Beliau menyatakan “sekali lagi, Saya tidak mungkin jadi Presiden tanpa peran guru. Untuk itu saya sampaikan penghargaan kepada seluruh guru” ujar Jokowi
Saat Presiden RI Jokowi membungkukan badan untuk menghormat kepada para guru.
Kepada anak-anak usia sekolah baik dasar, menengah, atas maupun tinggi hormatilah Bapak/Ibu Guru kita. Kelak dikemudian hari akan merasakan betapa besar jasa para guru kita.
Berkata Syeikh al-Habib Muhammad bin ‘Alwi al-Maliki :
أغضب من الطالب الذي لا يحترم أستاذه ولو كان الأستاذ صاحبه
“Aku marah terhadap murid yg tidak menghormati gurunya, meskipun sang guru adalah temannya.”
Berkata Imam Nawawi :
ينبغى للمتعلم أن يتواضع لمعلمه ويتأدب معه
“Seyogyanya bagi seorang murid harus merendahkan diri kepada gurunya dan beradab baik kepadanya.
وإن كان أصغر منه سنا واقل شهرة ونسبا وصلاحا لتواضعه يدرك العلم
Meskipun sang guru tersebut lebih muda, tidak populer dan lebih rendah nasab serta kesholehannya dari sang murid. Karena ilmu bisa diperoleh dengan kerendahan hati dari seorang murid.”
Beliau juga berkata :
عقوق الوالدين تمحوه التوبة وعقوق الأستاذين لا يمحوه شيئ البتة
“Dosa durhaka kepada kedua orang tua bisa dihapus dengan taubat kepada Allah, sedangkan dosa durhaka kepada guru tidak bisa dihapus oleh sesuatu apapun (kecuali ridha dari guru tersebut).”
Al-Habib ‘Abdullah bin ‘Alwi al-Haddad berkata :
واضر شيئ على المريد تغير قلب الشيخ عليه
“Paling berbahayanya bagi seorang murid (orang yg ingin sampai kepada keridhaan Allah, baik kalangan santri atau bukan) adalah berubahnya hati dari seorang guru kepadanya
ولو اجتمع على إصلاحه بعد ذلك مشايخ المشرق والمغرب لم يستطيعوه إلا أن يرضى عنه شيخه
Jikalau semua guru dari timur dan barat berkumpul untuk memperbaiki keadaan si murid, maka mereka tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali kepadanya.”
Perkataan-perkataan di atas sebagai nasihat bagi kita sebagai murid, namun jika kita sebagai guru, maka janganlah mengharap untuk dihormati, tetaplah ikhlas dan tetap mengharap atas Ridhlo AllahSwt.
Semoga kita bisa berbakti kepada guru-guru kita dan mendapatkan ilmu yg bermanfaat serta mendapat berkah dari mereka.
Tulisan ini saya buat dalam rangka memperingati “Hari Guru” Sabtu, tanggal 25 November 2017. Selamat Bp./Ibu Guru, tetap semangat memberikan ilmunya kepada putra-putri penerus bangsa. Kemajuan Bangsa Indonesia salah satunya ditentukan oleh kerja Bp./Ibu Guru kita. Semoga Bp./Ibu Guru selalu sehat, sabar dan ikhlas.
Aamiin… 🙏🏻
Selamat Hari Guru